Cerita
ini tidak dapat menyebabkan ketawa, menangis apalagi berdebar2... *hehehe apaan sih.Bagi teman-teman yang
mengkahwatirkan kondisiku saat ini, aku baik-baik saja. (aku selamat sampai
dirumah dengan skor 2 kali mengklakson dan dibalas 4 kali diklakson ).
Ini
mungkin pengalaman seru bagi pengendara motor NON profesional sepertiku dalam hal melakukan perjalanan malam, tapi bagimu? *ah..biasa aja.
Kukira
hari ini sore yang gelap eh ternyata maghrib yang Kelam. Agak ragu harus
melakukan perjalanan dari ujung kubang-ke ujung panam, tapi aku harus pulang.
Perjalanan
pertama ku mulai dengan (Bismillahilladzi laa yadurru ma’as mi’isy syai’un fil
ardhi wala fissamaa’i wahuwas sami’ul ‘alim ).
‘Scoutt
jantung’ pertama dimulai...
Menghabiskan
kesunyian jalan pesantren, wah agak merinding, sepi banget. Berikutnya
*sambil mendendangkan pikiran yang agak
berkunang-kunang dan mata melayang-layang (woi kebalik tuh,yang ada mata
berkunang-kunang dan pikiran melayang-layang)
agak ragu untuk meneruskan perjalanan. Motor pun sampai disimpang tiga
yang tak kalah hebohnya *mobil tronton non... ati-ati. Dalam hati aku mulai
komat-kamit khusyuk berdoa *bisa juga ya khusyuk pas lagi stress di jalan. Kira-kira
begini doaku tadi (ya Allah kuserahkan padaMu segala urusan perjalananku saat
ini, sama seperti kuserahkan urusan jodoh ku padaMU. *what???? Sempat-sempatnya
, hehehe. Oh ya , -ku ulangi sekali lagi
ini pengalaman pengendara yang NON profesional- jadi motor pun terus melaju
tanpa tau, lubang kecil atau besar dijalanan, karna itu tadi *red >
ketakutan. Ku gas terus motor ini hingga akhirnya sampai juga simpang panam,
sejauh itu hampir baik-baik saja.
Perjalanan
“scoutt jantung” ke dua..
Hari
makin gelap, azan maghrib mulai berkumandang, hati mulai tak tenang, matapun
makin berkunang-kunang, tapi perjalanan tak bisa dihentikan *emang mau singgah
dimana coba. Kendaraan mulai melaju, aku mulai asyik lagi dengan konsentrasiku,
sedang enak-enaknya konsentrasi, alamak ada kendaraan menyerbu keluar dari arah kiriku, ah tak tau lagi apa yang bisa ku
sebut “subhanallah, astaugfirullah, eh
Ya ALLAH..., “, hahahaha,sempat-sempatnya ketawa padahal hampir di senggol,
bukan apa-apa , aku ketawa karna nyebutnya macam-macam. Motor trus melaju,
jalan terus, terus, terus, dan terus, eh ada mobil sebelah kananku yang ada TV
dibagian belakang tempat duduk mobil tersebut, sejenak agak terpesona gitu,
habis tuh, tettttttttttt.... mobil pick up mengklakson dengan ceria, kalau saja
mereka tau aku ngelamun pasti mereka bakal bilang *katroknya jangan dijalan
dong neng ^_^,hehehehe.
Tabek
gadang scoutt jantung ketigaku...
Masih
diatas motor ni, jalan makin tak nampak, karna lampu mobil makin banyak yang
menyilaukan, saatnya berhenti di lampu merah tabek gadang, hmmm.... nunggu,
nunggu, nunggu, akhirnya lampu hijau, dan mulai jalan, sejurus aku jadi kikuk,
karna makin banyak saja motor dan mobil yang hampir saja berlomba-lomba ingin
duluan, setiap motor yang berhasil mendahuluiku pasti menoleh ke belakang ke
arahku, aku jadi bingung, apa yang salah ya, usut punya usut ternyata aku jalan
ditengah-tengah, untung tidak dimarahi Cuma dalam hati, bukti nyatanya hanya
wajah cemberut mereka yang mereka tolehkan kepadaku, hehehehe. Dan aku pun
mulai asyik lagi dengan perjalananku, tiba-tiba aku kehilangan arah dan sign,
aku mulai bertanya-tanya, ini sudah sampai dimana, aduh jangan-jangan udah
lewat lagi lampu merah ujung panam, sambil terus mencari tanda-tanda aku dimana
, aku semakin khusyuk saja berdoa, kali ini doanya begini “ ya AllaH gak seru
kalo tersesat, aku ingin pulang. Dan Allah menjawab doaku dengan berhentinya
aku secara mendadak, karna ada kecelakaan lalu lintas di depan pasar
panam yang membuat seorang ibu2 jatuh , sambil trus melaju aku pun komat
kamit “ aku gak mau liat, aku gak mau liat..... kecelekaan, tapi dengan
demikian aku tau, wah aku hampir sampai simpang panam ujung.
“Scoutt
jantung” ke empat masih sadarkan diri...
Taukah
anda kalau lampu lalu lintas mendadak tidak hidup , itu sangat tidak nyaman
bahkan menyebabkan ketakutan bagi pengendara motor NON profesional sepertiku,
naas disini aku hampir ditabrak, sedikiiiiitttttttt... saja lagi, mungkin aku
sudah jadi lahapan mobil keren itu *untung tu mobil keren, eit... tapi kalau lo
ditabrak mati, kan gak asik. Rem mendadak, alhmdulillah aku selamat, aku terus,
melaju, melaju, melaju, hujan pun mulai merintik deras, ku kira ku bakal
kehujanan dijalan, tapi Allah itu tetap tau , aku butuh persiapan yang matang
untuk diuji mengendarai motor, pada perjalanan malam disertai hujan. Demikian
akhirnya aku sampai didepan pintu rumah.
Pesan
moral : jalanan adalah buaya darat paling berbahaya dan menakutkan , jika
melakukan perjalanan laut, berarti istilah diganti jadi buaya laut, berhubung
ini perjalanan darat, jadi buaya darat, kenapa demikian ? ia melenakan juga bisa mematikan pade bile-bile mase*begitu
orang malay bilang, so.... keep praying ^_^>
Sabdanas Yosi (at pekanbaru)
Sabdanas Yosi (at pekanbaru)
0 Response to "Dari Ujung Ke Ujung"
Posting Komentar