Penantian Di Wall Facebook

Bolak balik melihat wall kosong itu... berharap ia menuliskan sesuatu tentangku. Ah... jangan terlalu percaya diri dulu, hello... may be he not see you. Tapi mengapa jenuh kalau tak terjadi apa-apa pada wall itu. Suka saja menunggu, mungkin ada keajaiban yang datang kalau menunggu. Apa yang engkau harapkan yang akan ditulisnya disana?. “hai apa kabar?, hei, sudah lama tak bertemu, atau hei, sudah malam, tidur sana !!”. Entahlah... entah kalimat apa yang aku tunggu di wall itu... wah.... harus kulogikakan lagi nih, apa aku berteman dengannya?? Let’s check your friend list, there is no him, hahahaha, aku lucu sendiri, baru sadar aku tak berteman dengannya, alamat emailnya saja aku tidak  tahu, benar-benar hanya berharap sebuah keajaiban. Baiklah... bukankah itu tidak baik untuk kesehatan hati ? (ya ya ya, istighfar....mulai  !!! -_-). Tidak pernah bertemu lagi dan tak begitu kenal, emang dasar mata, suka tersepona eh terpesona pada pandangna  pertama (ckckckckckkck....).
Terakhir aku bertemu dengannya saat menabrak motornya dari belakang ketika  di lampu merah, eits.... tunggu dulu ! aku tak sengaja, emang dasar ni motor  remnya senin-kamis, di rem senin berhentinya hari kamis. Saat akan menyelaraskan posisi motor, yang punya motor di depanku menoleh ke belakang, terbuka lah tabir itu_kaca helem maksudnya_ alamak !! jadilah bunga-bunga berjatuhan disekitar tempat kejadian, “motornya nggak apa-apa mbak?”, pertanyaannya membuyarkanku,seharusnya yang bertanya itu aku,Cuma bisa bilang dalam hati, emmm... ha nggak apa-apa, dong, upss... kok dong, he... gak apa-apa bang, ehh pak, ehh.. tettttttttt... hayooo waktu habis, kelamaan ngomong sih, diklakson  mobil  dari belakang, hmmm... dia sudah berlalu, mari meneruskan perjalanan. Sambil ditengah jalan sok mikir serius, sepertinya...itu orang yang menemukan sebelah sendal jepitku saat hilang dimesjid beberapa minggu yang lalu, aku jadi ingat caranya memberikan, dilempar !! huufft... tapi kok tadi sok sweet gitu yah??. Mungkin dia nggak tau kalau  dia pernah melempar sendal jepit milikku ke arahku, untung nggak kena mukaku. -_-
2 bulan kemudian........
www.facebook.com , ketik email dan enter password, sambil nunggu loading, minum jus pokat dulu ah..., beberapa menit kemudian.... tertera di inbox sebuah  pesan yang belum terbaca, sudah lama  nggak ngecek warga disini... siap-siap buka pesan yang belum dibaca, tadaaaaa..... !! ada pesan panjang nih....
begini bunyi nya: dari “Bingkai Jiwa”. Hoaamm... nama profil yang aneh !
Bismillahirrahmanirrahiim....
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh...
Apa kabar saudariku? Semoga engkau dalam keadaan baik dan dalam lindungan Allah.
Izinkan ana memperkenalkan diri. Nama ana sultan.
“Sultan??”, Mikir dulu nih..., hmmm...lanjuut !!
Saat ini ana bekerja sebagai kepala bidang di PT.BAL..BLA..BLA..., ana memiliki 2 saudara, 1 perempuan dan 1 laki-laki, dan ana adalah anak yang pertama.
Usia ana 28 tahun... alhamdulillah orang tua masih lengkap. Saat ini ana tinggal di bla...bla..bla....
Mulai serius  ngebaca deretan kalimat pesannya tuh orang.....
‘afwan, tidak bermaksud menyepelekan perantara dengan langsung bertanya ke ukhti.
Whoa...Berdebar-debar , sampai-sampai jus pokat tersendat di tenggorokan dan terasa pahit.
Apakah ukhti sudah ada yang mengkhitbah?
Uhukkk...uhukk....Pertanyaannya menyemburkan jus pokat yang tadi tersendat, sambil nelen ludah lanjut ke kalimat berikutnya dengan ekspresi mata mulai melotot dan kening makin berkerut..
Izinkan ana berta’aruf dengan ukhti. Sudah lama ana mencari ukhti, bahkan ana sudah minta guru ngaji ana nyari ukhti, tidak bertemu juga. Akhirnya ana memberanikan diri bertanya keteman-teman hingga perjalanan pencarian ana sampai ke jejaring sosial ini.
“Lho... kalau salah orang gimana??”
Ukhti mungkin mengira ana salah orang, tapi ana punya keyakinan penuh, ini adalah orang yang sama.
“sama?maksudnya?? makin ndak mudeng akkuuh...”
Orang yang ana tak sengaja melempar sendal jepit ke arahnya
Orang yang tak sengaja menabrak motor ana waktu itu.
Ha?? Apaaa?? Kaget bukan main-main tapi kaget beneran !! (ooo.... my god) jadi ....??
Iya ukhti... ana hanya ingin menjaga diri , menghindari fitnah yang datangnya mungkin dalam bayang-bayang, dan saat ini ana sudah memantapkan hati menjemput rezki yang lebih banyak lagi. Entah kenapa ana teringat ukhti, memang ana tidak kenal ukhti, tapi ada sesuatu yang menuntun ana mencari ukhti. semoga pesan ini tidak mengganggu ukhti. dan Allah memberikan pilihan terbaik bagi hambaNya.
Sebuah foto ukuran 3x4  tertera dibarisan terakhir pesan yang  lumayan mengharukan ini, hehehe.
Ya, memang dia, gumamku.
Hmmm... 5L seketika (letih, lemah, lesu,loyo, lunglai, ), terdiam, dan kembali teringat sebuah harapan iseng  akan ada seseorang yang menulis di wall ku, tapi kenyataannya aku mendapat pesan dari orang yang aku harapkan dulu, pesan yang sudah 2 bulan yang lalu, baru aku baca saat ini. Hhhhhhhhhhhhhhhmmmmmm..... helaan nafasku makin panjang saja karena pada saat bersamaan aku menoleh dan membaca sebuah undangan walimahan esok hari, sultan dan ina.

Sabdanas Yosi

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penantian Di Wall Facebook"

Posting Komentar