Bolak balik melihat wall kosong itu...
berharap ia menuliskan sesuatu tentangku. Ah... jangan terlalu percaya diri
dulu, hello... may be he not see you. Tapi mengapa jenuh kalau tak terjadi
apa-apa pada wall itu. Suka saja menunggu, mungkin ada keajaiban yang datang
kalau menunggu. Apa yang engkau harapkan yang akan ditulisnya disana?. “hai apa
kabar?, hei, sudah lama tak bertemu, atau hei, sudah malam, tidur sana !!”. Entahlah...
entah kalimat apa yang aku tunggu di wall itu... wah.... harus kulogikakan lagi
nih, apa aku berteman dengannya?? Let’s check your friend list, there is no
him, hahahaha, aku lucu sendiri, baru sadar aku tak berteman dengannya, alamat emailnya
saja aku tidak tahu, benar-benar hanya
berharap sebuah keajaiban. Baiklah... bukankah itu tidak baik untuk kesehatan
hati ? (ya ya ya, istighfar....mulai !!!
-_-). Tidak pernah bertemu lagi dan tak begitu kenal, emang dasar mata, suka
tersepona eh terpesona pada pandangna pertama (ckckckckckkck....).
Terakhir aku bertemu dengannya saat menabrak motornya
dari belakang ketika di lampu merah,
eits.... tunggu dulu ! aku tak sengaja, emang dasar ni motor remnya senin-kamis, di rem senin berhentinya
hari kamis. Saat akan menyelaraskan posisi motor, yang punya motor di depanku
menoleh ke belakang, terbuka lah tabir itu_kaca helem maksudnya_ alamak !! jadilah
bunga-bunga berjatuhan disekitar tempat kejadian, “motornya nggak apa-apa
mbak?”, pertanyaannya membuyarkanku,seharusnya yang bertanya itu aku,Cuma bisa bilang
dalam hati, emmm... ha nggak apa-apa, dong, upss... kok dong, he... gak apa-apa
bang, ehh pak, ehh.. tettttttttt... hayooo waktu habis, kelamaan ngomong sih, diklakson
mobil dari belakang, hmmm... dia sudah berlalu, mari
meneruskan perjalanan. Sambil ditengah jalan sok mikir serius, sepertinya...itu
orang yang menemukan sebelah sendal jepitku saat hilang dimesjid beberapa
minggu yang lalu, aku jadi ingat caranya memberikan, dilempar !! huufft... tapi
kok tadi sok sweet gitu yah??. Mungkin dia nggak tau kalau dia pernah melempar sendal jepit milikku ke
arahku, untung nggak kena mukaku. -_-
2
bulan kemudian........
www.facebook.com , ketik email dan enter
password, sambil nunggu loading, minum jus pokat dulu ah..., beberapa menit
kemudian.... tertera di inbox sebuah
pesan yang belum terbaca, sudah lama
nggak ngecek warga disini... siap-siap buka pesan yang belum dibaca,
tadaaaaa..... !! ada pesan panjang nih....
begini
bunyi nya: dari “Bingkai Jiwa”. Hoaamm... nama profil yang aneh !
Bismillahirrahmanirrahiim....
Assalamu’alaikum
warohmatullahi wabarokatuh...
Apa
kabar saudariku? Semoga engkau dalam keadaan baik dan dalam lindungan Allah.
Izinkan
ana memperkenalkan diri. Nama ana sultan.
“Sultan??”,
Mikir dulu nih..., hmmm...lanjuut !!
Saat
ini ana bekerja sebagai kepala bidang di PT.BAL..BLA..BLA..., ana memiliki 2
saudara, 1 perempuan dan 1 laki-laki, dan ana adalah anak yang pertama.
Usia
ana 28 tahun... alhamdulillah orang tua masih lengkap. Saat ini ana tinggal di
bla...bla..bla....
Mulai
serius ngebaca deretan kalimat pesannya
tuh orang.....
‘afwan,
tidak bermaksud menyepelekan perantara dengan langsung bertanya ke ukhti.
Whoa...Berdebar-debar
, sampai-sampai jus pokat tersendat di tenggorokan dan terasa pahit.
Apakah
ukhti sudah ada yang mengkhitbah?
Uhukkk...uhukk....Pertanyaannya
menyemburkan jus pokat yang tadi tersendat, sambil nelen ludah lanjut ke
kalimat berikutnya dengan ekspresi mata mulai melotot dan kening makin berkerut..
Izinkan
ana berta’aruf dengan ukhti. Sudah lama ana mencari ukhti, bahkan ana sudah
minta guru ngaji ana nyari ukhti, tidak bertemu juga. Akhirnya ana memberanikan
diri bertanya keteman-teman hingga perjalanan pencarian ana sampai ke jejaring
sosial ini.
“Lho...
kalau salah orang gimana??”
Ukhti
mungkin mengira ana salah orang, tapi ana punya keyakinan penuh, ini adalah
orang yang sama.
“sama?maksudnya??
makin ndak mudeng akkuuh...”
Orang
yang ana tak sengaja melempar sendal jepit ke arahnya
Orang
yang tak sengaja menabrak motor ana waktu itu.
Ha??
Apaaa?? Kaget bukan main-main tapi kaget beneran !! (ooo.... my god) jadi ....??
Iya
ukhti... ana hanya ingin menjaga diri , menghindari fitnah yang datangnya
mungkin dalam bayang-bayang, dan saat ini ana sudah memantapkan hati menjemput
rezki yang lebih banyak lagi. Entah kenapa ana teringat ukhti, memang ana tidak
kenal ukhti, tapi ada sesuatu yang menuntun ana mencari ukhti. semoga pesan ini
tidak mengganggu ukhti. dan Allah memberikan pilihan terbaik bagi hambaNya.
Sebuah
foto ukuran 3x4 tertera dibarisan
terakhir pesan yang lumayan mengharukan
ini, hehehe.
Ya,
memang dia, gumamku.
Hmmm...
5L seketika (letih, lemah, lesu,loyo, lunglai, ), terdiam, dan kembali teringat
sebuah harapan iseng akan ada seseorang
yang menulis di wall ku, tapi kenyataannya aku mendapat pesan dari orang yang
aku harapkan dulu, pesan yang sudah 2 bulan yang lalu, baru aku baca saat ini. Hhhhhhhhhhhhhhhmmmmmm.....
helaan nafasku makin panjang saja karena pada saat bersamaan aku menoleh dan membaca
sebuah undangan walimahan esok hari, sultan dan ina.
Sabdanas
Yosi
0 Response to "Penantian Di Wall Facebook"
Posting Komentar